An engineer (soon to be), a dancer, a food enthusiast, an amateur food photographer, a traveller, a lover.

Monday, November 23, 2020

 Jadi dari bulan April/Mei itu gw ditawarin sama temen gw, sebut saja namanya yasser, untuk ikutan bisnis asuransi. Dia bilang bisnis ini cuannya gede banget. Nah berhubung gw anaknya fokus kan, gw masih gamau tuh diajakin bisnis, lah ya emang soalnya kan gw juga kerja kan. Susah kalo cabang-cabang gitu gw mikirnya. Mana intan juga pernah bilang kan ngapain buat asuransi kalo belum ada tanggungan? Kan asuransi jiwa itu dibutuhkan ketika ada tanggungan, contohnya istri/anak, kalo masih sendiri mah gausah kata doi. Gw pikir itu adalah pemikiran yang benar, makanya gw belum tertarik lah pada saat itu. Gw bilang ke yasser, ya gw mungkin akan pertimbangkan kalo gw dah punya tanggungan nanti (dhi. nikah).

Singkat cerita, bisnis asuransi ini mulai terdengar lagi nih gaungnya gara2 salah satu temen gw, sebut saja namanya oji, ngajak2 gw buat ikutan. Sebenernya gw tau si oji itu downline-nya yasser, jadi pas bulan april/mei itu yassser juga ngajak oji, bedanya si oji ngikut, gw kaga wkwkw. Tapi kondisinya sekarang malah si yassernya ga aktif, yg lebih aktif si oji haha. 

Oke lanjut, berhubung gw bentar lagi mau nikah, gw jadi mulai mencari-cari info lagi perihal asuransi dan bisnisnya. Untuk sementara ini gw lagi bandingin produknya allianz sama produknya prudential, selain dari produk sebenernya gw juga bandingin di bisnisnya sih. Secara umum, punya allianz itu lebih simpel, cuma prudential itu manfaatnya lebih gede kalo gw rasa. Jujur sih gw belum tau akan milih siapa, tapi yg jelas kalo gw nanti mau jalanin bisnis asuransi, mungkin gw akan ngelakuin beberapa hal ini:

  1. Punya akun IG sendiri yang khusus untuk jualan (ga diprivate)
  2. Invest ke digital marketing
  3. Follow up ke temen2 terdekat
  4. Kumpulin uang sampe punya mobil mewah
  5. Jualan pake mobil mewah biar lebih terpercaya

Begitulah kira2 rencana bisnis awak, masih blur sih, soalnya juga belum tentu juga kan mau ikut bisnis apa ga 😆


Saturday, November 14, 2020

 Surat ini kutunjukkan untukmu.

Maaf ku katakan.

Maaf bila tak bisa menjadi apa yang kau inginkan.

Maaf bila belum mampu menjadi seorang pemberani seperti yang kau inginkan.

Maaf bila ku tak menyapamu malam ini.

Bukan karena ku tak mau, namun ku terjebak dalam diskusi sampai tengah malam.

Aku tak mau mengganggu tidur lelapmu.

Izinkan aku memintamu memaafkanku, tolong kembalilah padaku.

Aku tak bisa hidup tanpamu.

Monday, October 26, 2020

 20 menit berlalu. Memang ya, kalau ada sesuatu yg dipikirkan susah untuk tidur, walaupun badan sudah lelah dan kepala tidak mau memikirkan, tapi otak tidak bisa berhenti bekerja.

------------

Calon pengantin pria datang ke calon pengantin wanita. Keluarga calon pengantin pria datang untuk niat melamar sang wanita. Cerita pun dimulai. 

1. Doa

2. Maksud dan tujuan

3. Penentuan tanggal

4. Penentuan konsep

5. Keputusan dari calon pengantin wanita

---------------

Begitulah kira2 konsep acara secara ringkas apabila ada calon pengantin pria yg ingin melamar calon pengantin wanita. Apabila dilihat, hal ini bisa disandingkan dengan sebuah Tugas Akhir/skripsi, yg mana nomor 1 dan 2 bisa disandingkan dengan Bab 1 dan 2. Bagi yg bertanya-tanya mengapa ada bab 2 (karena  biasanya bab 2 ialah dasar teori), maka ku berikan penjelasan sebagai berikut:


"Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh ibadahnya (agamanya). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah SWT dalam memelihara yang sebagian lagi." (HR. Thabrani dan Hakim).


Ya. Dasar teori dari pernikahan tidak lain adalah karena ibadah. Sehingga bagi kepercayaan saya, hadist tersebut sudah cukup kuat untuk dijadikan dasar teori.


Nomor 3 dan 4, bisa dikaitkan dengan pengumpulan data serta pembahasan (BAB 3 & 4). Disini biasanya peliknya. Mulai dari pengambilan data yg tidak relevan, atau bahkan data tidak bisa diambil karena beberapa hal. Dalam pernikahan misalnya, kalau sudah cocok dengan tanggal nikah, maka selanjutnya yg dibahas ialah konsep acara nikahnya. Nikahnya mau dimana, pakai adat atau tidak, siapa yg mau bayar, undangannya berapa, tamu undangannya pada duduk semua atau ada yg standing. Dan berbagai macam hal lainnya.


Kalau dibahas secara detail 1 per 1, misalnya lokasi nikah. Bisa saja 1 pihak sangat mengingkan suatu lokasi dan 1 pihak lain menginginkan lokasi yg lain. Kendalanya mungkin bisa akan berkurang apabila ada 1 pihak yg ingin menguasai acara pernikahan tersebut dan yg lain tinggal mengikuti (mungkin biasanya itu pernikahan beda kota). Jadi chance bagi 1 pihak tersebut untuk mengintervensi kecil karena tidak bisa memantau juga pernikahan di lokasi luar kota tersebut.


Yang kedua, permasalahan memakai adat atau tidak. Mungkin saja kedua pihak setuju untuk tidak dilakukan adat. Namun bisa saja ada pihak ketiga yang merasa bahwa adat tersebut penting. Apakah kedua pihak tersebut harus mengikuti keinginan pihak ketiga? Atau mengabaikan keinginan pihak ketiga tersebut? Apakah pihak ketiga tersebut hanya anak kecil yg suaranya bisa kita abaikan?


Permasalahan siapa yg mau bayar yg gw tau biasanya ada di pihak cewe. Karena pernikahan (terkhususnya di adat jawa) adalah acara dari pihak cewe. Namun bagaimana kalau pihak cowo yg ingin melangsungkan pernikahan? Apakah pihak cewe akan terima? Apakah tidak merasa tersinggung? Lalu bagaimana kalau konsep nikah yg diinginkan keluarga cowo tidak sesuai dengan konsep nikah keluarga cewe? Namun keluarga cewe pun tidak bisa melakukan apa2 karena acara tersebut yg bayar bukan dari keluarga cewe?


Banyak hal yg sangat bisa dibahas pada nomor 3 dan nomor 4. Sebenarnya kunci utama dari keberhasilan pengumpulan data dan pembahasan ialah mencari source of problemnya terlebih dahulu. Sehingga pengumpulan data dan pembahasan bisa menjawab inti permasalahan tersebut.


Nomor 5, seperti yg sudah kita ketahui bersama ialah kesimpulan. Dalam acara lamaran, pihak cewe akan menentukan apakah sang pihak cowo merupakan pihak yg layak untuk menikahi anak (cewek) nya? Yang harus diingat ialah jadi/tidaknya nikah berada di pihak cewe. Sehingga seharusnya pihak cowo akan lebih kalem dan mencoba merayu pihak cewe agar mau dinikahi. Karena apabila diawal memang tidak mau menikahi pihak cewe, kenapa harus capek2 datang melamar?

Tuesday, April 7, 2020

"Apa definisi sayang menurut kamu?", intan bertanya padaku malam ini. Aku menjawab, "sayang itu ialah ketika aku memberikan waktuku padamu". Lalu sekitika ia merespon, "lalu kalau kamu sibuk bermain game dan tidak memberikan waktumu padaku, kamu tidak sayang". Aku jawab "aku sayang, karena kita masih bersama."

Masih tampak raut tak puas pada wajahnya, aku bertanya padanya, "menurut kamu apa itu sayang?". Dia menjawab, "sayang itu adalah ketika seseorang ingin melindungi, memberi perhatian, dll". Lalu aku sekita memikirkan kata yg lebih simpel daripada definisi2 diatas yaitu, "sayang itu adalah ketika ingin memberikan segalanya tanpa mengharapkan kembali". Intan tidak setuju, menurut dia itu adalah kasih ibu. Jadi kami sepakat bahwa definisi sayang ialah "sayang adalah perasaan ingin memberikan." Titik.

Jadi kamu beneran sayang?

About Me

Seoramg penikmat anime yang kadang menulis hal-hal yang terdapat dalam pikiran.

Contact us

Name

Email *

Message *