Malam ini aku sampai kos jam 00.15, melihat Adam Andytra sudah tidur terlelap di kasurku, aku kemudian melihat tv yang menyala. Ternyata tv itu menayangkan perahu kertas. Salah satu film Indonesia favoritku, kamu bisa melihat reviewku di sini.
Aku bingung sebenarnya, aku sudah tahu jalan cerita dari perahu kertas, namun tetap saja itu masih membuatku penasaran. Kali pertama aku menonton perahu kertas mampu membuat mataku berkaca-kaca. Menurutku film itu sarat makna, bahwa cinta seharusnya dikatakan, bukan disembunyikan. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang orang lain rasakan tentang kamu sebelum kamu memberitahu perasaan kamu ke orang tersebut.
Aku tadinya hanya ingin melihat sekilas, namun pesona Kugy membuatku tertahan.
Maudy Ayunda di film Perahu Kertas |
Aku bingung sebenarnya, aku sudah tahu jalan cerita dari perahu kertas, namun tetap saja itu masih membuatku penasaran. Kali pertama aku menonton perahu kertas mampu membuat mataku berkaca-kaca. Menurutku film itu sarat makna, bahwa cinta seharusnya dikatakan, bukan disembunyikan. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang orang lain rasakan tentang kamu sebelum kamu memberitahu perasaan kamu ke orang tersebut.
Cinta memang tak pernah mudah. Kadang kamu bisa bahagia dibuatnya, namun kadang juga kamu akan dibuat sedih berlarut-larut dibuatnya. Bahkan, tak sedikit orang yang mati atas nama cinta.
Kembali ke judul yang ingin aku bahas. Jujur aku suka melihat maudy ayunda memainkan karakter kugy dalam perahu kertas. Namun bukan maudy ayundanya yang mampu membuatku terpesona dan menunda untuk tidur, melainkan karakter kugy-nya. Menurutku karakter Kugy sudah melampaui batas imajinasiku sebagai seorang pria. Aku jatuh cinta pada karakter tersebut. Aku mengatakan begini karena aku tidak mengetahui karakter Maudy Ayunda sesungguhnya, dan aku tidak peduli. Aku hanya butuh Kugy.
Akhir kata, aku ingin mengatakan aku kesal, aku bingung kenapa aku kesal. Entah karena aku sudah tau jalan ceritanya atau karena aku tidak akan pernah bisa mendapatkan Kugy. Karena jelas, dia hanya tokoh fiksi yang ada di dalam novel dan direleasikan dalam bentuk fisik Maudy Ayunda.
Nyaw :3 |
aku sedih, aku bingung kenapa aku sedih. Enah karena kamu menginginkan sosok lain atau karena aku bukan yang ingin kamu dapatkan?
ReplyDeleteSampai saat ini, masih kamu duniaku, Intan :)
DeleteYa ampun... gue sudah terlelat :') eksis juga ada gue di blog lo, Pe.
ReplyDeleteWakakakaka sayangnya blog gua ga terkenal-terkenal amat ko dam haha
Delete