Dibikin part. 2, karena ternyata gua pernah nulis judul blog "Bandung" juga, silahkan
dicek isinya apa. Gua pun kaget ternyata pernah buat artikel dengan judul ini, dan isinya ternyata begitu.
------------------------------------
Aku menghabiskan masa cuti ku tahun ini untuk liburan ke Bandung. Tidak semua, hanya sebagian besar. Rencana awalnya memang aku bertujuan untuk menghabiskan seluruh waktu cutiku untuk liburan di Bandung, tapi aku memiliki kekhawatiran, kekhawatiran akan kesehatanku. Yang pertama, aku tinggal di rumah eyangku di Cimahi, yg mana setiap aku kesana lebih dari 2 malam, biasanya aku akan merasakan sesak napas. Mungkin karena aku alergi bulu kucing (eyangku memelihara kucing fyi) dan debu (Aku tidur di lantai 2 yg aku pikir jarang disapu oleh eyangku). Kemudian yg kedua ialah, kondisi badanku ketika ke Bandung kemarin memang betul2 tidak fit 100%, aku masih flu dan demam. Jika aku terus menerus di Bandung, aku akan sering main, dan bisa jadi membuat tubuhku tambah parah.
Aku tiba di Bandung ialah pada tanggal 21 Des. Cuaca agak mendung saat itu, aku bergegas bersama intan untuk segera mengambil motor yg sengaja aku sewa untuk kebutuhanku menjelajahi Bandung semasa cuti. Setelah itu, kami mulai jalan2, pertama dengan mengisi perut terlebih dahulu, karena memang sudah waktunya makan siang. Kami mengunjungi Mie Linggarjati, yg tak disangka sangka, ternyata memiliki alpukat kocok yang enak.
|
Yamin manis babat + alpukat |
Spot kedua yang kami kunjungi ialah museum geologi. Sejujurnya, 2 spot ini aku terinspirasi oleh salah satu temenku, di IG Story dia beberapa waktu sebelum aku ke Bandung, dia mengunjungi spot2 tersebut, oleh karena itulah aku jadi terinspirasi untuk mendatangi objek wisata itu. Namun khusus yg museum geologi, mengapa aku begitu minat adalah untuk mengenang masa PDKT ku dulu dengan intan haha. Jadi dulu saat pertama kali aku ke museum geologi (study tour sekolah) aku dan dia masih belum pacaran, jadi ketika aku dekati, dia menjauh, dan begitu seterusnya. Namun kini?
|
Dideketin tapi ga menjauh >.< |
Malamnya, kami makan di bubur ayam gibbas yg terkenal akan porsi ayamnya yg super banyak dilanjut dengan ngobrol2 tidak santai di lacamera sambil makan chicken waffle (tiba2 ngidam chicken waffle pas di Bandung, untung dapet rekomendasi dari aris).
|
Menarique ga seh |
|
Ayamnya 1 mangkok sendiri men |
Hari-hari esoknya aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain boardgame, ngobrol2 tidak jelas serta bertemu dengan teman2 baru.
|
Jumlah player terbanyak setelah lulus kuliah |
Aku pulang kembali ke Jakarta pada tanggal 26 Desember pukul 04.30 dari Cimahi. Aku pulang bersama Ibuku dengan mengendarai mobil. Aku tidak menyetir, karena aku kurang enak badan, namun sepanjang perjalanan aku tidak bisa tidur. Adalah Hal-yang-sangat-umum-terjadi ketika aku melakukan perjalanan Jakarta-bandung ataupun sebaliknya aku tidak bisa tidur akibat aku banyak memikirkan sesuatu. (Silahkan cek postingan ku
disini tentang pikiranku saat dalam perjalanan Jakarta-Bandung).
Dalam perjalanan pulang itu, aku memikirkan kembali, mengapa aku sangat ingin berada di Bandung? Apakah karena suasananya? Apakah karena teman-temannya? Atau karena faktor dari dimensi lain yg menarikku untuk segera kembali ke Bandung? Aku tidak tahu. Tapi yang jelas, aku selalu ingin ke Bandung. Entah sendiri, entah bersama teman. Aku yakin aku tidak akan kesepian ketika aku di Bandung, aku bisa menemukan teman-teman baru atau bahkan mungkin ya aku hanya berjalan-jalan santai saja di Bandung menikmati sejuknya udara Bandung. Bahkan aku bermimpi, di masa tuaku, aku ingin memiliki kos2an di daerah dago, dan aku tinggal di dekat situ.
Karena aku setuju kata-kata Pidi Baiq, yg terpampang jelas di terowongan jalan Asia Afrika, yg terdapat pula di Novel Dilan:
"Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi"